Penemuan dan pengembangan
Sebelum ditemukan
Pada bulan Maret 1970, Larry Nichols menciptakan 2 × 2 × 2 Puzzle
dengan Bagian yang dapat diputar dan mengajukan permohonan paten di
Kanada untuk penemuan itu. Kubus itu disatukan dengan magnet. Nichols
diberikan mendapatkan hak patennya pada tanggal 11 April 1972, dua tahun
sebelum
Rubik menemukan kubusnya.
Pada tanggal 9 April 1970, Frank Fox menerapkan patennya "Spherical 3
× 3 × 3". Dia menerima patennya di Inggris pada tanggal 16 Januari
1974.
Penemuan
Pada pertengahan 1970-an, Ernő Rubik bekerja di Departemen Desain
Interior di Akademi Seni Terapan dan Kerajinan di Budapest. Kubus
digunakannya sebagai alat pengajaran untuk membantu murid-muridnya
memahami objek 3D, tujuan yang sebenarnya adalah memecahkan masalah
struktural pada bagian-bagian yang mandiri tanpa mekanisme yang
menyebabkan seluruh bagiannya berantakan. Dia tidak menyangka bahwa dia
telah menciptakan teka-teki sampai ia mengacak Kubusnya untuk pertama
kali dan kemudian mencoba untuk mengembalikannya ke posisi semula. Rubik
memperoleh patennya di Hungaria atas penemuan "Kubus Ajaibnya" pada
tahun 1975.
Percobaan produksi pertama dihasilkan pada tahun
1977-an
dan dirilis ke toko mainan Budapest. Kubus Ajaib disatukan dengan
potongan-potongan plastik yang mencegahnya mudah terpisah, tidak seperti
magnet dalam desain Nichols. Pada bulan September 1979, kesepakatan
ditandatangani dengan "Ideal Toys" untuk membawa Kubus Ajaib ke luar
negeri yang sempat di pamerkan pada pameran mainan di
London,
Paris,
Nuremberg, dan
New York.
Pertandingan dan rekor
Speedcubing/speedsolving
Speedcubing adalah mencoba untuk menyelesaikan Kubus Rubik
[1] secepat mungkin.
Erik Akkersdijk
Pertandingan Dunia pertama diadakan oleh
Guinness Book of World Records yang diadakan di
Munich pada 13 Maret
1981. Semua rubik di lubrikasi dengan
''petroleum jelly''.
Pemenang resmi, dengan catatan waktu 38 detik adalah Jury Froeschl dari
Munich. Kejuaraan dunia pertama internasional diadakan di Budapest pada
tanggal 5 Juni
1982, dan dimenangkan oleh Minh Thai, pelajar Vietnam dari Los Angeles, dengan catatan waktu 22,95 detik.
Sejak tahun 2003, pemenang kompetisi ditentukan dengan mengambil tiga
waktu rata-rata dari lima percobaan. Namun, waktu terbaik dari semua
percoban juga dicatat. World Cube Association menyimpan sejarah rekor
dunia. Pada tahun 2004, WCA mewajibkan untuk menggunakan perangkat waktu
khusus yang disebut
Stackmat Timer.
Saat ini, pemegang rekor dunia untuk 3x3x3 dipegang oleh Collin Burns
dari Amerika Serikat dengan catatan waktu 5,25 detik di kompetisi
Doylestown Spring 2015 pada April 2015, lalu Mats Valk dari Australia di
kompetisi Zonhoven terbuka 2013 dengan catatan waktu 5,55 detik
mengalahkan Feliks Zemdegs dengan catatan waktu 5,66 .
[butuh rujukan]
Blindfolded solving
Blindfolded solving (sering disingkat dengan BLD)adalah cara
menyelesaikan Rubik dengan mata tertutup. Dalam menyelesaikan dengan
tertutup, kontestan mememorisasi/mengingat posisi warna Rubik yang
teracak dengan mata terbuka, dan kemudian ditutup matanya sebelum
menyelesaikan Rubik. Waktu mulai dihitung sejak
cuber melihat
rubiknya dan melakukan memorisasi. rekor resmi dunia saat ini untuk
3x3x3 BLD adalah 23,80 detik oleh Marcin Zalewski dari Polandia
Selama waktu penyesaian, peserta menggunakan penutup mata / blindfold
dan seorang juri memegang sehelai kertas di bawah hidung peserta. Hal
ini bertujuan agar peserta tidak dapat mengintip di bawah celah
blindfold dan hidungnya.
Multiple blindfolded solving
Mutiple blindfolded solving atau sering disingkat dengan multi
BLD, disebut, sebut sebagai seni tertinggi dalam permainan rubik. Dalam
permainan ini, peserta melakukan memorisasi BLD pada beberapa rubik
sekaligus dengan mata tertutup tanpa jeda.Cabang ini jelas menuntut daya
ingat yang luar biasa, keahlian teknik dan penguasaan, daya konsentrasi
tinggi, dan penyelesaian yang cepat.
Team blinfolded
Yaitu menyelesaikan Rubik dimana satu orang dengan mata tertutup dan orang lain mengatakan apa yang harus dilakukan.
One handed solving
One handed solving mengharuskan peserta untuk menyelesaikan rubik dengan satu tangan, baik tangan kanan maupun tangan kiri.
Solving with feet
Dalam hal ini, peserta mencoba untuk menyelesaikan Rubik dengan kaki, mulai dari tahap
inspection hingga
solving.
Cabang ini benar-benar dipetandingkan secara resmi dalam kompetisi WCA.
Pemegang rekor resminya adalah Fakhri Raihaan dari Indonesia dengan
waktu rata-rata 27,93 detik.
[2]
Rekor dunia
Rekor dunia dalam menyelesaikan Kubus Rubik dengan mata
tertutup berhasil dicetak pada kompetisi Jakarta Open 2010 pada tanggal
31 Januari 2010 di FX Building, Jakarta. Rubik berukuran 3x3 dengan mata
tertutup jumlah terbanyak yaitu 16 buah dalam waktu 57 menit
diselesaikan atas nama Muhammad Iril Khairul Anam dari Indonesia. Saat
ini rekor dunia ini dipegang oleh orang berkewarganegaraan Australia
bernama Zane Carney, yang menyelesaikan 23 dari 25 Kubus Rubik dalam
waktu 57 menit. Tidak hanya Muhammad Iril, Indonesia juga menempatkan
putra bangsa lainnya di peringkat ketiga rekor dunia yaitu Wicaksono Adi
dengan menyelesaikan 11 kubus Rubik tanpa melihat dalam waktu 55 menit
10 detik. Rekor Wicaksono dipecahkan saat Indonesia Open 2009. Selain
itu, Indonesia juga pernah memecahkan rekor dunia lain, dicabang Rubik
Clock atas nama Jonathan Irvin Gunawan yang dicetaknya pada 26 May 2012
di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung. Dia menyelesaikan Rubik Clock
dengan waktu rata-rata 7.09 detik. Semua rekor ini tercatat di WCA.
Perkembangan di Indonesia
Kubus Rubik mulai terkenal setelah penyelenggaraan Indonesia Open 2009, dimana acara ini diliput oleh
SCTV. Tidak lama setelah itu, kubus rubik mulai populer dan sudah dijual di toko-toko buku besar, seperti
Gramedia.
Kompetisi Rubik di Indonesia yang kedua ialah Jakarta Open 2010, dimana
Muhammad Iril Khairul Anam memecahkan rekor dunia menyelesaikan kubus
rubik dengan mata tertutup. Hingga saat ini, berbagai kompetisi telah
diselenggarakan, seperti Indonesian Championship 2010, Bali Cube Day
2010, dan lain - lain.
Di Indonesia sendiri speedcubing belum terlalu populer. Meskipun begitu, ada komunitas rubik di Indonesia seperti
NSA (Nusantara Speedcubing Association) dengan ketua saat ini Arief Widodo. NSA juga memiliki beberapa cabang di Indonesia, seperti
JRCC (Jakarta Rubiks Cube Club),
PRJ (Paguyuban Rubik Jogjakarta), dan lain - lain.
Rekor tercepat dalam menyelesaikan Kubus Rubik (Rekor
Indonesia) menurut MURI berhasil dicetak pada acara HUT MURI (Museum
Rekor-Dunia Indonesia) pada tanggal 31 Januari 2007 di
Hotel Grand Candi, Semarang. Catatan waktu yang dibukukan adalah 19,33 detik atas nama
Abel Brata Susilo,
sedangkan menurut WCA (World Cube Association, organisasi rubik tingkat
dunia), Rekor Indonesia dipegang oleh Stephen Adhisaputra pada tanggal
14 Januari 2012 dalam even Rubikku Champ dengan catatan waktu 6.84
detik.
Variasi
Ada berbagai variasi Cubes Rubik dengan sampai yaitu: 2 × 2 × 2
(Rubik mini),rubik 3 × 3 × 3 (standar), 4 × 4 × 4 (Revenge Rubik /
Master Cube), dan 5 × 5 × 5 (Professor's Cube), 6 × 6 × 6 (V-Cube 6),
dan 7 × 7 × 7 (V-Cube 7).
Terdapat beberapa perkembangan dalam ukuran dan bentuk geometris
lainnya. Beberapa bentuk seperti termasuk tetrahedron /rubik segitiga (
Pyraminx), rubik segi delapan (Skewb Diamond), rubik segi duabelas (Megaminx).